Sunday, November 29, 2009

COMMON MISTAKES WE MAKE IN PRAYERS

BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM...


Mistake 1: Reciting Surat al-Fatiha fast without pausing after each verse.



The Prophet (SAW) used to pau
se after each verse of this surah. (Abu Dawood)


Mistake 2: Sticking the arms to the sides of the body, in rukoo' or sujood, and sticking the belly to the thighs in sujood.




The Messenger of Allah (SAW) said: "Let not one of you support himself on his forearms (in sujood) like the dog. Let him rest on his palms and keep his elbows away from his body." (Sahih Muslim) . The Messenger of Allah (SAW) used to keep his arms away from his body during rukoo' and sujood that the whiteness of his armpits could be seen (Sahih Muslim).

Mistake 3: Gazing upward during prayer.



This may cause loss of concentration. We are commanded to lower our gaze, and look at the point at which the head rests during sujood. The Prophet (SAW) warned: "Let those who raise their gaze up during prayer stop doing so, or else their sights would not return to them. i.e. lose their eyesight]." (Muslim)

Mistake 4 : Resting only the tip of the head on the floor during sujood.


The Prophet (SAW) said: "I am commanded to prostrate on seven bones the forehead and the nose, the two hands [palms], the two knees, and the two feet." (Sahih Muslim) Applying the above command necessitates resting the forehead and the nose on the ground during sujood.

Mistake 5 : Hasty performance of prayer which does not allow repose and calmness in rukoo' or sujood.





The Messenger of Allah (SAW) saw a man who did not complete his rukoo' [bowing], and made a very short sujood [prostration ] ; he (SAW) said: "If this man dies while praying in this manner, he would die upholding a religion other than the religion of Muhammad." Abu Hurairah (RA) said:

"My beloved friend, Muhammad (SAW) forbade me to perform postures of prayer copying the picking of a rooster; (signifying fast performance of prayer), moving eyes around like a fox and the sitting like monkeys ( i.e. to sit on thighs)." (Imam Ahmad & at-Tayalisi) The Messenger of Allah (SAW) said: " The worst thief is the one who steals from his own prayer." People asked, 'Messenger of Allah! How could one steal from his own prayer?' He (SAW) said: "By not completing its rukoo' and sujood." (At Tabarani & al-Hakim).

To complete rukoo' is to stay in that posture long enough to recite 'Subhana rabbiyal Adtheem' three times, SLOWLY, and 'Subhana rabbiyal-a'ala' three times, SLOWLY, in sujood. He (SAW) also announced: "He who does not complete his rukoo' and sujood, his prayer is void." (Abu Dawood & others)

Mistake 6 : Counting tasbeeh with the left hand



The Prophet (SAW) used to count tasbeeh on the fingers of his right hand after salah. Ibn Qudamah (RA) said: " The Messenger of Allah (SAW) used his right hand for tasbeeh." (Abu Dawood). The above hadeeth indicates clearly that the Prophet (SAW) used only one hand for counting tasbeeh. No Muslim with sound mind would imagine that the Prophet (SAW) used his left hand for counting tasbeeh. Aa'ishah (RA) said that the Prophet (SAW) used his left hand only for Istinjaa', or cleaning himself after responding to the call of nature. He never used it for tasbeeh. Yasirah (RA) reported: The Prophet (SAW) commanded women to count tasbeeh on their fingers.

The Messenger of Allah (SAW) said: "They (the fingers) will be made to speak, and will be questioned (on the Day of Resurrection. )" (At-Tirmidhi) . The above Hadeeth indicates that it is preferable to count tasbeeh on the fingers of the right hand than to do so on masbahah (rosary).

Mistake 7 : Crossing in front of a praying person.


The Messenger of Allah (SAW) warned: "Were the one who crosses in front of a praying person to know the consequences of doing so, he would have waited for *forty better than to cross in front of him." (Sahih Bukhari and Muslim). *The forty in the tradition may be days months or even years. Allah knows best.
Common Errors in Prayer That MUST Be Avoided - Please inform your near and dear ones to take care of the above.

Remember Muslim Ummah in your supplications

The Messenger of Allah, Muhammad (sallallahu alaihi wa-allehe wa-sallam) said
"Pass on knowledge from me even if it is only one verse"

"SHARING IS CARING"

Friday, November 27, 2009

BALASAN SETIMPAL PERBUATAN


Abdullah Saleh Hadrami

Allah Ta'ala berfirman: ?Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya.?
(Surat 84 Al-Insyiqaaq (Terbelah) Ayat 6)


Kandungan Ayat:

1. Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.

2. Semua manusia bekerja, berusaha dan beramal.

3. Ada yang berbuat kebajikan dan ada pula yang berbuat keburukan.

4. Semuanya pasti bertemu Allah pada hari kiamat untuk mendapatkan balasan yang setimpal dengan amal perbuatannya.

5. Allah memberikan kurnia yang banyak kepada orang-orang yang berbahagia dan beruntung, iaitu orang-orang yang beramal saleh karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah s.a.w

6. Mereka kelak menerima catatan amal mereka dengan tangan kanan dan mereka adalah penghuni surga yang penuh dengan kenikmatan.

7. Allah Maha Adil terhadap orang-orang yang menyimpang dari jalan yang lurus dengan memberikan balasan setimpal.

8. Mereka kelak menerima catatan amal mereka dengan tangan kiri dari belakang punggung dan mereka adalah penghuni neraka dengan segala siksaannya.

9. Kita harus mempersiapkan diri kita untuk menghadapi hari itu dengan iman dan amal saleh sebelum terlambat, sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tiada guna.

Wednesday, November 25, 2009

3 AYAT- GOLONGAN YANG MENGEJAR DUNIA DAN AKHIRAT

Mari kita renung sejenak ayat-ayat dari kalam ALLAH...


sesiapa Yang keadaan usahanya semata-mata berkehendakkan kehidupan dunia dan perhiasannya (dengan tidak disaksikan sama oleh Al-Quran tentang sah batalnya), maka Kami akan sempurnakan hasil usaha mereka di dunia, dan mereka tidak dikurangkan sedikitpun padanya. (11:15)

sesiapa Yang menghendaki (dengan amal usahanya) mendapat faedah di akhirat, Kami akan memberinya mendapat tambahan pada faedah Yang dikehendakiNya; dan sesiapa Yang menghendaki (dengan amal usahanya) kebaikan di dunia semata-mata, Kami beri kepadanya dari kebaikan dunia itu (sekadar Yang Kami tentukan), dan ia tidak akan beroleh sesuatu bahagian pun di akhirat kelak.(42:20)

tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang Yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. dan sesiapa Yang berbuat demikian Dengan maksud mencari keredaan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala Yang amat besar.(4:114)


Ketiga-tiga ayat di atas Allah membicarakan tentang manusia;

(11:15)- Allah menjelaskan jenis manusia yang mengejar kehidupan dunia berbanding kehidupan akhirat. Mereka adalah golongan manusia yang berusaha dan mengejar kemewahan dunia melebihi kehidupan akhirat. Allah menyebut dia dalam Al-quran bahawa, golongan ini akan diberikan kehidupan dunia yang sempurna tanpa sedikit kekurangan pun.

(42:20)- Allah menjelaskan perbezaan diantara golongan manusia yang mengejar kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Bagaimana? Allah menerangkan manusia yang berusaha melakukan amal2 untuk akhirat, mereka adalah golongan manusia yang mendapat faedah di akhirat. Manakala manusia yang bderusaha melakukan amal untuk dunia semata-mata, mereka adalah golongan yang mendapat faedah di dunia sahaja, tapi ia hanyalah sebahagian sahaja tanpa sebarang faedah di akhirat.

(4:114)- Allah telah menyebut di dalam Al-Quran bahawa golongan manusia yang berusaha mengejar akhirat adalah golongan yang sentiasa melakukan amal kebaikan, bersedekah, mendamaikan di antara manusia dan juga mencegah kemungkaran. Mereka inilah yang telah dijanjikan pahala yang besar.


MARI BERAMAL, BERAMAL KERANA ALLAH..
fastabiqul khairat..

SYAHADATUL HAQ

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani..Subhanallah, Alhamdulillah, Allahukbar..

Alhamdulillah, program di rumah ansar berjalan dengan lancar selama 2 hari.jazakumullahu khairan kathira kepada penghuni ansar.semoga ALLAH merahmati kalian..insyaALLAH, sedikit perkongsian dari saya..

SYAHADATUL AL-HAQ?


Apa maksud SYAHADATUL HAQ? mungkin ada yang pernah dengar dan mungkin juga yang pernah dengar ungkapan ini. insyaALLAH, saya akan cuba sampaikan sedikit sebanyak mengenai Syahadatul Al-Haq..

Kalimah Syahadah yang selalu kita baca di dalam solat yang membawa maksud;

"Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan selain Allah, dan aku naik saksi bahawa Nabi Muhammad pesuruh Allah."


Syahadah- penyaksian

Al-Haq - kebenaran


Syahadatul Haq memberi makna kepada penyaksian terhadap kebenaran


SYAHADATUL AL-HAQ bermaksud Pengakuan Sebenar Bahawa Tiada Tuhan yang Layak Disembah Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusan Allah. seruan ini dikemukakan oleh Sayyid Abu al-A’la al-Maududi seorang ‘alim, malah seorang pemikir Islam kontemporari yang terulung serta pengasas al-Jama’ah al-Islamiyyah di Benua India. Seruan ini menjelaskan kepada masyarakat tentang dakwah islamiyyah.


“Syahadah Al-Haq” bukan sekadar mengimani kewujudan Allah, malaikatNya, kitabNya, rasulNya dan hari akhirat. Malah tanggungjawab syahadah ini juga tidak cukup setakat mendirikan sembahyang, puasa, zakat dan haji. Syahadah ini hanya terlaksana apabila orang-orang yang beriman menyampaikan kalimah hak ke seluruh bangsa manusia dalam bentuk amal soleh, akhlak yang terpuji dan pemerintahan yang adil. Maksudnya di sina adalah kita perlu melaksankan tanggungjawab untuk menyampaikan kebenaran.


Walaupun kita telah menunaikan semua kewajipan fardu, kita masih belum dikira sebagai melaksanakan dan membuat penyaksian terhadap kebenaran syahadah kita, selagi mana kita tidak MENYAMPAIKAN penyaksian kebenaran kita kepada umat manusia, yakni menyampaikan risalah Islam, atau dalam erti kata yang lain, MELAKSANAKAN DAKWAH dan menjadi Da'ie !


Di zaman teknologi ini, pelbagai cara dapat kita lakukan untuk menyampaikan dakwah ini, contonya,blog, facebook, friendster, YM dan sebagainya. ini merupakan salah satu cara melalui penulisan untuk menyampaiakan dakwah kepada manusia lain.


Sebenarnya apabila kita mengakui Allah sebagai tuhan dan Islam sebagai agama kemudian kita lafazkan syahadah yang sebenar (Pengakuan Bahawa Tiada Tuhan yang Layak Disembah Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusan Allah), kita sepatutnya merasai tanggungjawab yang perlu kita laksanakan sebaik sahaja kita melafazkan syahadah ini.

Tanggungjawab ini ialah kita melaksanakan di hadapan seluruh alam ini segala hak Syahadah Al-Haq (Pengakuan Bahawa Tiada Tuhan yang Layak Disembah Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusan Allah) yang kita imani dan kita akui sebagai agama kita.

Hak syahadah ini perlu dilaksanakan dengan cara kita menyampaikan kalimah hak ini ke seluruh bangsa manusia, melalui amalan soleh yang kita lakukan, melalui akhlak terpuji yang kita miliki serta melalui pemerintahan kita yang adil dan betul supaya pada hari di mana segala saksi bangkit menyatakan penyaksian mereka, semua manusia tunduk di bawah hujah Allah dan mereka tidak dapat menafikan bahawa dakwah para nabi dan kalimah hak ini telah sampai ke gegendang telinga mereka. Allah Taala berfirman:

وَكَذَٲلِكَ جَعَلۡنَـٰكُمۡ أُمَّةً۬ وَسَطً۬ا لِّتَڪُونُواْ شُہَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدً۬ا‌ۗ

Dan demikianlah (sebagaimana Kami telah memimpin kamu ke jalan yang lurus), Kami jadikan kamu (wahai umat Muhammad)satu umat pilihan lagi adil, supaya kamu layak menjadi orang yang memberi keterangan kepada umat manusia (tentang yang benar dan yang salah) dan Rasulullah (Muhammad) pula akan menjadi orang yang membenarkan kebenaran perbuatan kamu.(Al-Baqarah:143)


Kalimah ummatan wasato atau umat pertengahan merujuk kepada tugas kita untuk menyampaikan dakwah ke seluruh manusia. Rasul menjadi saksi di atas segala perbuatan kita. Kita sebagai umat pertengahan perlu menyambung tugas dakwah Rasulullah dan kita menjadi saksi di atas segala perbuatan manusia lain.



Sebenarnya besar kan tanggungjawab kita?adakah kita telah melaksanakannya?kita tidak boleh berpeluk tubuh dan berdiam diri sahaja tanpa memikirkan dan melaksanakan tanggungjawab yang penting ini.

Bagaimana pula jika kita menolak atau menyembunyikan syahadah ini?

وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن كَتَمَ شَهَـٰدَةً عِندَهُ ۥ مِنَ ٱللَّهِ‌ۗ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan keterangan (saksi dan bukti) yang telah diberikan Allah kepadanya? (AlBaqarah (2:140)


Lihatlah kaum Yahudi yang telah dianugerahkan takhta syahadah ini sebelum kita. Malangnya ada kala mereka menyembunyikan syahadah ini dan ada kalanya mereka mengakui kebenaran syahadah ini, menurut kemahuan mereka yang berniat jahat. Malahan mereka tenggelam dalam kezaliman. Akhirnya segala amalan dan syahadah mereka digunakan bagi menegakkan kepalsuan dan menidakkan kebenaran. Justeru itu mereka layak menerima laknat selama-lamanya. Oleh itu mereka ditimpa kehinaan dan kepapaan, dan sudah sepatutnya mereka menerima kemurkaan Allah sebagaimana dinyatakan sendiri oleh wahyu Allah.

Mereka adalah golongan yang engkar kepada untuk memikul beban dakwah ini tanggungjawab untuk menyampaikan kebenaran.

Satu analogi yang boleh kita lihat dalam perihal menyembunyikan kebenaran ini;

Pn A menyaksikan satu kemalagan jalan raya diantara seorang perempuan yang mengandung dengan sebuah kereta. pemandu kereta itu melarikan diri. di sini Pn A merupakan saksi di atas kejadian tersebut. apakah akan berlaku kepada perempuan mengandung itu sekiranya Pn. A menyembunyikan kebenaran?Adakah nasib perempuan mengandung itu akan terbela?

Begitu juga dengan kita, sekiranya kita terus menyembunyikan kebenaran ini, manusia lain akan sentiasa berada di dalam kesesatan dan kerugian..

Maksud syahadah (Pengakuan Bahawa Tiada Tuhan yang Layak Disembah Selain Allah dan Muhammad Adalah Utusan Allah) yang diletakkan ke bahu kita selepas ketiadaan Nabi Muhammad s.a.w. ini ialah kita menjelaskan kepada seluruh manusia tentang kebenaran yang nyata ini dan kita bimbing mereka untuk melalui satu-satunya jalan yang menghubungkan mereka ke arah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kita tunjukkan kepada mereka pendekatan sebenar yang telah ditunjukkan oleh Allah, kita tunjukkan segala petunjuk dan arah tujunya yang merupakan satu-satunya pendekatan yang betul dan diredai oleh Allah. Satu-satunya pendekatan yang akan membawa kebahagiaan kepada seluruh manusia.


1. Wahai orang-orang yang berselimut.
2. Bangunlah, lalu berilah peringatan !

(Surah Al-Mudassir)


AYUH! mari kita sama-sama bangun dan sedar akan tanggungjawab yang perlu kita laksankan ini. semoga kita diberikan kekuatan di jalan dakwah ini. semoga kita tidak tergolong dikalangan orang-orang yang ingkar. Na'udzubillah min dzalik.


sumber: Syahadah Al-Haq-Penyaksian Terhadap Kebenaran (Sheikh Abul Al-A'la Al-Maududi)


fastabiqul khairat..